Jumat, 09 Mei 2014

Artikel

AWAS, TELAT MELEPAS IUD. BAHAYA LOH!



Bagi para pembaca, pasti sudah mengenal apa yang namanya IUD kan ? IUD ( Intra Uterine Device) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ( AKDR )adalah alat kontrasepsi yang yang dipasang didalam rahim terbuat dari rangka plastic yang lentur dan benang dengan tembaga atau hormon progestin dan bisa digunakan dalam jangka waktu lama yaitu sekitar 5-8 tahun.
Apa Saja Jenis-Jenis IUD?
Setelah tahu IUD, pastikan juga kita tahu jenis-jenis IUD. Nah apa saja jenis-jenis IUD? saat ini yang umum beredar dipakai diIndonesia ada 3 macam jenis yaitu :
 IUD Copper T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus.


IUD Nova T, terbentuk dari rangka plastik dan tembaga.

IUD Mirena, terbentuk dari rangka plastik yang dikelilingi oleh silinder pelepas hormon Levonolgestrel (hormon progesteron).


Apakah IUD Punya Masa Berlaku?
Bagi para pembaca, jangan salah presepsi ya. Walaupun IUD bisa bertahan dalam jangka waktu lama, IUD tetap punya masa kedaluwarsa loh. Sebenarnya kedaluwarsa dalam istilah alat kontrasepsi memiliki dua arti. Pertama, jangka waktu pemakaian alat kontrasepsi sudah melampaui batas. Jangka penggunaan alat kontrasepsi IUD berkisar antara 5-8 tahun penggunaan, dan dalam rentang waktu tersebut terdapat waktu-waktu khusus untuk mengontrol IUD secara berkala. Kedua, menyangkut kelayakan kondisi fisik dari mulai dibuat dan dikemas


di pabrik hingga saat digunakan. Walaupun belum habis jangka waktu penggunaannya namun kondisi nya sudah layak IUD harus segera dilepas dan diganti dengan yang baru

Telat Melepas IUD, Bahaya loh
Sejak dulu alat kontrasepsi IUD  bisa dipakai dalam waktu yang cukup lama. Namun, kandungan tembaga pada IUD  dikhawatirkan  pula dapat menyebabkan kecacatan bayi bila sewaktu-waktu ibu mengalami kehamilan. Yang lebih mengkhawatirkan lagi bila spiral yang kedaluwarsa dengan kandungan tembaga mengalami dislokasi (berpindah tempat) dari rahim ke rongga perut, bisa mengakibatkan penyumbatan usus disertai nyeri, muntah-muntah, dan demam. justru lebih parahnya lagi bisa mengakibatkan peradangan dan pendarahan. Pendarahan terjadi karena adanya infeksi pada rahim akibat spiral yang sudah kadaluarsa.  Tidak hanya karena spiral sudah kadaluarsa, pendarahan dan peradangan di sekitar daerah rahim akan terjadi karena adanya pemasangan spiral yang  kurang benar.



















Makalah Bahaya IUD yang Terlambat Dilepas

BAHAYA IUD ( INTRA UTERINE DEVICE) YANG
TERLAMBAT DILEPAS


MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Teknologi Informasi dalam Kebidanan
Yang dibina Bapak Nurudin






                                                                    
                                                                             Oleh
   Lavita Devi Selvi Ira Seroja
1302100006

                                  POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGAM STUDI DIII KEBIDANAN MALANG
April 2014


KATA PENGANTAR


Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat  menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat dan salam tak lupa senantiasa kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kita harapkan syafa’atnya di yaumulqiyamah nanti, amin.
Penyusunan makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi dalam Kebidanan. Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini, kepada Bapak Nurudin  yang telah membimbing dan mendukung dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari penyusunan makalah ini jauh dari sempuna. Oleh sebab itu, penulis memohon kepada pembaca atas kritik dan saran guna melengkapi makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam menambah wawasan bagi pembaca dan penulis sendiri.



                                                                                         
                                                                                                            Penulis
                                                                 






DAFTAR ISI




BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Indonesia adalah negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia dapat mengendalikan dan menerima gerakan keluarga berencana sebagai salah satu bentuk pembangunan keluarga yang lebih dapat dikendalikan untuk mencapai  kesejahteraan ( Ida Ayu , 2009:234). Beberapa alat kontrasepsi telah dikenal dan digunakan oleh masyarakat di Indonesia, antara lain alat kontasepsi pil , suntik , susuk, dan IUD ( Intra Uterine Device)
     IUD ( Intra Uterine Device) adalah salah satu alat kontrasepsi yang popular di masyarakat. Mengapa ? karena tingkat keefektifan yang tinggi dalam mencegah kehamilan dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama adalah salah satu alasan dari sederet keuntungan yang ditawarkan oleh alat kontrasepsi ini.
      Seperti alat kontrasepsi lainnya, IUD juga memiliki masa berlaku atau batas kedaluwarsa yang apabila dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya IUD memiliki masa berlaku yang lebih lama. Hal inilah yang sering membuat akseptor KB IUD sering lupa untuk melepas IUD saat mendekati batas kedaluwarsa.
     Kurangnya pengetahuan para akeptor KB IUD akan bahaya IUD yang terlambat dilepas inilah yang membuat mereka sering menunda pelepasan IUD  saat habis masa berlakunya. Mereka tidak tahu bahaya yang ditimbulkannya terhadap kesehatan seperti menyebabkan perdarahan yang hebat akibat terjadinya infeksi pada rahim



.
     

1.2 Rumusan masalah

Secara umum masalah dalam makalah ini adalah :
1.2.1        Apa sajakah Jenis-jenis IUD?
1.2.2        Apa sajakah keuntungan pemakaian IUD?
1.2.3        Sampai kapankah masa berlaku IUD?
1.2.4        Apa sajakah bahaya IUD yang sudah kedaluwarsa?       

1.3  Tujuan penulisan

Makalah ini bertujuan :
1.3.1 Mengetahui jenis-jenis IUD
1.3.2 Mengetahui keuntungan pemakaian IUD
1.3.3 Mengetahui masa berlaku IUD
1.3.4 Mengetahui bahaya IUD yang kedaluwarsa








BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jenis-Jenis IUD

IUD ( Intra Uterine Device) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ( AKDR )adalah alat kontrasepsi yang yang dipasang didalam rahim terbuat dari rangka plastic yang lentur dan benang dengan tembaga atau hormon progestin.
Jenis dari IUD ini bermacam-macam, paling umum dulu dikenal dengan namaspiral. Jenis-jenis dari IUD tersebut dapat terlihat pada gambar di bawah ini :
a. Lippes-Loop
b. Saf-T-Coil
c. Dana-Super
d. Copper-T (Gyne-T)                                 
e. Copper-7 (Gravigard)
f. Multiload
g. Progesterone IUD

Dari berbagai jenis IUD di atas, saat ini yang umum beredar dipakai diIndonesia ada 3 macam jenis yaitu :
ü  IUD Copper T, IUD berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelene di mana pada bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik. IUD bentuk T yang baru
IUD ini melepaskan
 lenovorgegestrel dengan konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun. Dari hasil penelitian menunjukkan efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan maupun perdarahan menstruasi. Kerugian metode ini adalah tambahan terjadinya efek samping hormonal dan amenorhea.
ü  IUD Nova T, terbentuk dari rangka plastik dan tembaga. Pada ujung lengan IUD bentuknya agak melengkung tanpa ada tembaga, tembaga hanya ada pada batang IUD.

ü  IUD Mirena, terbentuk dari rangka plastik yang dikelilingi oleh silinder pelepas hormon Levonolgestrel (hormon progesteron) sehingga IUD ini dapat dipakai oleh ibu menyusui karena tidak menghambat ASI.

2.2  Keuntungan Pemakaian IUD

ü  Sebagai kontrasepsi, efektivitasnya tinggi keakuratannya mencapai 97% - 98% ( 1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan) sehingga alat kontrasepsi ini digemari oleh masyarakat
ü  Dapat efektif segera setelah pemasangan
ü  Metode jangka panjang ( iud copper t 380 a bekerja hingga 10 tahun; iud nova t hingga 5 tahun dan iud mirena 1 tahun)
ü  Tidak tergantung pada daya ingat
ü  Tidak mempengaruhi hubungan seksual
ü  Tidak ada interaksi dengan obat-obatan
ü  Membantu mencegah kehamilan di luar kandungan (kehamilan ektopik)
ü  Untuk iud selain iud mirena tidak ada efek samping hormonal seperti kenaikan berat badan, flek pada kulit, flek di antara haid (spotting)
ü  Kesuburan segera kembali setelah dilepas
ü   Tidak harus mengingat, seperti jika menggunakan PIL, kalender, suntik.
ü   Tidak mengganggu pemberian asi bagi ibu yang sedang menyusui.


2.3  Masa Berlaku IUD

Sebenarnya kedaluwarsa dalam istilah alat kontrasepsi memiliki dua arti. Pertama, jangka waktu pemakaian alat kontrasepsi sudah melampaui batas. Jangka penggunaan alat kontrasepsi IUD berkisar antara 5-8 tahun penggunaan, dan dalam rentang waktu tersebut terdapat waktu-waktu khusus untuk mengontrol IUD secara berkala. Penggunaan IUD yang melebihi jangka waktu akan mengurangi keefektifannya dan menimbulkan beberapa dampak pada kesehatan. Kedua, menyangkut kelayakan kondisi fisik dari mulai dibuat dan dikemas di pabrik hingga saat digunakan. Walaupun belum habis jangka waktu penggunaannya namun kondisi nya sudah layak IUD harus segera dilepas dan diganti dengan yang baru agar tidak meyebabkan infeksi pada rahim.

2.4 Bahaya IUD yang Kedaluwarsa

Sejak dulu alat kontrasepsi IUD  bisa dipakai dalam waktu yang cukup lama. Pada IUD yang menggunakan campuran logam  dimaksudkan untuk meningkatkan efektifitas kontraseptifnya. Namun, kandungan tembaga pada IUD  dikhawatirkan  pula dapat menyebabkan kecacatan bayi bila sewaktu-waktu ibu mengalami kehamilan. Meskipun demikian, ada juga spiral yang tidak mengandung logam, melainkan mengandung hormon.
Yang lebih mengkhawatirkan lagi bila spiral yang kedaluwarsa dengan kandungan tembaga mengalami dislokasi (berpindah tempat) dari rahim ke rongga perut. ini  perlu segera ditangani karena bisa mengakibatkan penyumbatan usus disertai nyeri, muntah-muntah, dan demam. Atau justru lebih parahnya lagi bisa mengakibatkan peradangan dan pendarahan. Oleh karena itu, perlu dilakukan kontrol berkala bagi penggunanya. Walaupun spiral mempunyai tingkat keakuratan yang tinggi dan keefektifan dalam mencegah kehamilan relatif lama, namun perlu diwaspadai juga tentang masa kadaluarsanya. Spiral akan sangat berbahaya jika sudah melewati  kadaluarsa.  Dan berakibat fatal jika masih digunakan.
Wanita yang masih menggunakan spiral dengan masa waktu yang sudah kadaluarsa akan mengalami pendarahan. Pendarahan terajdi karena adanya infeksi pada rahim akibat spiral yang sudah kadaluarsa.  Tidak hanya karena spiral sudah kadaluarsa, pendarahan dan peradangan di sekitar daerah rahim akan terjadi karena adanya pemasangan spiral yang  kurang benar



  


PENUTUP


3.1 Simpulan

      Indonesia dengan penduduk terbesar keempat di dunia telah menggalakkan progam keluarga berencana untuk menyejahterakan masyarakat. Berbagai alat kontrasepsi telah dikenal dan digunakan oleh masyarakat seperti alat kontrasepsi pil, suntik, susuk dan IUD
      IUD ( Intra Uterine Device) adalah alat kontrasepsi yang kian popular di masyarakat karena keefektifannya dan masa berlakunya yang berkisar antara 5-10 tahun. Karena waktu penggunannya yang lebih lama daripada alat kontrasepsi lainnya seringkali membuat akseptor KB IUD menunda pelepasan IUD saat waktu penggunannya sudah habis
     Masa berlaku IUD  dapat dilihat dari 2 sisi, yang pertama dari masa berlaku IUD yang berkisar antara 5-10 tahun. Dan yang kedua dilihat dari sisi kelayakan IUD itu sendiri. Walaupun masih dalam masa berlaku nya namun apabila sudah tidak layak maka IUD harus segera dilepas
      Bahaya yang ditimbulkan akibat keterlambatan pelepasan IUD  antara lain perdarahan yang disebabkan infeksi pada rahim. Selain itu akan timbul kecacacatan pada bayi yang sedang dikandung karena adanya kandungan tembaga pada IUD itu sendiri.


3.2 Saran

Sebagai tenaga kesehatan melakukan penyuluhan dan sosialisasi tentang alat kontrasepsi akan meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh alat kontrasepsi itu sendiri. Selain itu petugas kesehatan juga harus aktif mengingatkan para akseptor KB IUD untuk mengontrolkan IUD yang telah dipasang secara berkala agar bisa dipantau keadaan alat kontrasepsi tersebut untuk menghindari terjadinya infeksi dan menghindari penundaan pelepasan IUD saat masa berlakunya sudah habis.






                       






DAFTAR RUJUKAN


Ayu, Ida .2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : ECG